Minggu, 15 Februari 2015

Mahasiswa Seperti Apa Sih yang Diterima untuk Pergi Exchange?

Pertanyaan ini hampir selalu muncul dalam seminar-seminar yang dihadiri oleh  Jendela Undip. Sangat menggelitik! Karena sebenarnya tidak ada aturan baku yang dikeluarkan oleh para penyeleksi. Pertimbangan dilakukan dengan sebijak mungkin berdasarkan pertimbangan penyeleksi. Dulu, proses seleksi untuk exchange ini dilakukan oleh International Office UNDIP, namun, sekarang sudah berpindah otoritasnya ke PR 3 dan International Office.

Jelasnya, yang dikirim adalah yang terbaik dari yang sudah mendaftar. Persyaratan yang sudah ditetapkan di awal hanyalah gerbang menuju seleksi berikutnya. Setelah berkas dipilih dan diumumkan di situs IO pun, tidak ada kepastian 100%.

Mie Korea, Mie Thailand, Indomie

Kami, Jendela Undip, melakukan penyelidikan dengan mewawancarai banyak peserta yang lolos. Secara umum, yang diperlukan adalah kemampuan berbahasa Inggris yang mumpuni (tidak harus sempurna), dan visi yang jelas. Sekalipun itu adalah visi untuk bertemu dengan Suju (bagi yang ingin exchange ke Korea), jika memang caranya baik dan membawa manfaat untuk Undip dan negara tujuan, kenapa tidak?

Apa hubungannya?

Misal kita menyukai Korea karena Suju, kita harus bisa membuktikan bahwa kita memang benar-benar punya passion terhadap mereka. Jika diberangkatkan ke sana, berjanjilah untuk mengeksplorasi Suju: tempat mereka berlatih, memelajari Sasaeng, serta datang ke konser-konser Suju. Sebagai balas budinya, kita turut mempromosikan kegilaan dan kecintaan kita terhadap Suju di sosial media dan blog. Misalnya, kita "menjual diri" sebagai seorang yang sangat berpengaruh di lingkungan komunitas "Korea Holic" di area lokal Jawa Tengah. Maka, kita bisa menjadi icon jika kita dikirim ke sana. Terlebih, jika kita bisa membuktikan bahwa kita adalah orang yang memiliki keahlian komunikasi yang baik. Mungkin, itulah perubahan yang dapat dibuat setelah pulang dari exchange ke Korea itu. 

Bagaimana? Mudah kan? Yang penting, kita kenal diri kita, punya visi, bisa membuktikan. Cari benang merah antara masa depan, tujuan exchange, yang sedang dilakukan dan hal-hal yang telah diusahakan sejak dahulu kala. Makin tajam, makin kuat profilmu, makin besar peluang untuk dikirim untuk exchange!

Semoga berhasil!

Go international itu maksudnya “ke luar negeri“?


Bisa jadi, tapi nggak harus.

Yap. Mari kita buka dulu pikiran kita tentang arti dari "go international" yang ingin Jendela Undip bantu ungkapkan. Sejatinya, go international itu adalah terbukanya batas kenegaraan dan bersatunya keanekaragaman. Beruntung sebagai orang indonesia, kita telah diperkenalkan dengan istilah "bhinneka tunggal ika" sejak kecil. Sehingga, pembukaan pintu gerbang globalisasi tidak terasa terlalu mengagetkan. 


Sayangnya, makna kebhinnekaan itu hanya dipahami sebatas negara Indonesia. Bukan tidak jarang kita seakan-akan mendewakan orang asing di negara kita. Tak jauh-jauh dari segi pendapatan, dari segi, "minta foto bareng" dengan mereka saja kok rasanya berbeda--se*erti lebih "keren" rasanya. Oia, bukankah kita juga sering membedakan orang asing dari ras juga, ya? Hanya yang putih dan berhidung mancung yang bisa disebut "bule".

Makna "go international" dalam Jendela Undip adalah melepas "kotak" dalam kepala kita yang menganggap adanya perbedaan kemampuan berdasarkan ras. Kami tidak peduli dengan ras, agama, waktu, dan tempat sekalipun. Asalkan kita berkegiatan dengan orang-orang dari multikultur, kita bisa disebut dengan "go international". Tentu dengan bingkai kegiatan yang tepat maksudnya. Entah itu dalam kegiatan sosial atau keilmuan, kita bisa "go international" karena kesempatan itu ada di sekitar kita. Kita harus mencobanya!

Jendela Undip percaya, dengan hidup dalam keragaman dan melalui banyak sudut pandang, kita dapat memberikan kompensasi lebih untuk berbagai masalah yang selanjutnya akan kita hadapi. Pada akhirnya, orang-orang seperti itulah yang akan lebih bisa berkompromi dan lebih cerdas dalam memecahkan masalah!

Jadi, di mana pun kalian. Di luar negeri atau bukan nantinya, mari kita berprestasi internasional!

Cara Merepresentasikan Indonesia di Mata Dunia

Ditulis oleh kontributor JU: Ratna Hartiningtyas

Hands up!

Judul di atas adalah pertanyaan paling sulit yang pernah saya berikan waktu dulu pernah menjadi assesor dalam seleksi exchange di AIESEC dan (untungnya) tidak pernah ditanyakan oleh assesor/penyeleksi saya sewaktu berangkat exchange lewat International Office Undip. Hahaha.

Membawa nama negara adalah bawaan yang sangat berat di pundak kita. Hanya yang terbaik yang ingin kita berikan di mata dunia. Jadi, tentu saja kita harus baik terlebih dahulu. Bukan berarti saya mengatakan saya sudah baik, tapi, saya benar-benar telah mengusahakan yang terbaik.



Biasanya, pertanyaan yang akan muncul tentang negara Indonesia adalah seputar pariwisata, agama, budaya, sistem pemerintahan. Selanjutnya mengenai pribadi kita sebagai bangsa, akan dinilai dari rata-rata ornag Indonesia yang ada di negara tersebut. Nah, maka dari itu, persiapkan dirimu untuk kembali bergaul dengan orang-orang Indonesia yang sudah lama tinggal di negeri orang! Hoho!

Kamis, 12 Februari 2015

Apa Bedanya Exchange AIESEC dan International Office Undip?

Ditulis oleh kontributor JU: Ratna Hartiningtyas

Di Undip, memang ada beberapa jenis exchange. Yang paling banyak diminati adalah exchange melalui AIESEC dan International Office Undip. Keduanya menawarkan pengalaman yang sama sekali berbeda dengan skema yang sama sekali berbeda. Namun sayangnya, istilah program exchange ini sering kali dipertukarkan. Nah, akan saya bahas di sini untuk lebih jelasnya.

Tunggu dulu. Memang saya siapa?

Alhamdulillah, saya pernah menjadi assesor untuk program exchange ke luar negeri melalui AIESEC dan menjadi koordinator komunikasi untuk mengurusi program sosial bagi mahasiswa exchange ke dalam negeri (juga) melalui AIESEC. Setelah dua tahun bergelut di AIESEC, saya "pindah merek" untuk merasakan exchange selama setengah tahun melalui International Office Undip. Mudahnya, saya sudah belajar dari hulu ke hilir. Sudah sudah. Jadi, apa bedanya exchange lewat AIESEC dan International Office itu?



Foto Executive Board AIESEC UNDIP 11/12
International Office UNDIP, Sekretariat: ICT Centre UNDIP



Program
AIESEC*: Menjadi sukarelawan dalam proyek sosial/kepemudaan
IO: Sit-in di kelas internasional, dipandu oleh dosen-dosen lokal/internasional

Tujuan program
AIESEC: membuat perubahan, mengembangkan jiwa kepemimpinan
IO: membuka wawasan keilmuan di lingkungan internasional

Program tambahan yang mungkin
AIESEC: welcoming/farewell party, acara AIESEC lokal
IO: festival, seminar gratis, klub universitas, bekerja paruh waktu, mengikuti unit kegiatan di PPI

Kemampuan Bahasa yang Berkembang
AIESEC: Conversation, Business English
IO: Conversation, Academic English

Lama program
AIESEC: sekurang-kurangnya 6 minggu
IO: 1 atau 2 semester

Peserta program
AIESEC: siapa saja yang tergolong pemuda
IO: mahasiswa internasional

Biaya
AIESEC: Biaya program Rp2.500.000 (swadaya). Akomodasi (swadaya)
IO: Biaya program nol. Akomodasi (dapat berupa beasiswa penuh, parsial atau swadaya; tergantung penawaran)

Sumber informasi
AIESEC: Twitter @AIESECUNDIP FB: AIESEC UNDIP 
IO: Twitter @IOUndip Website: io.undip.ac.id

Program buddy
AIESEC: Ada, ditambah host-family
IO: Ada

Kesiapan peserta
AIESEC: Diberikan pengarahan lengkap dari awal pendaftaran, pendampingan, hingga pulang. Disediakan bantuan dari komite
IO: Mandiri dan proaktif

Tahapan seleksi
AIESEC: berkas, wawancara 1 dan 2, pengumpulan dokumen dan ID, wawancara dengan komite program di negara tujuan, pengumuman
IO: berkas, wawancara, berkas di negara tujuan, pengumuman

Nilai tambah dalam CV
AIESEC: kegiatan internasional di kolom volunteering
IO: kegiatan internasional di kolom pendidikan

Kemungkinan transfer nilai/alih kredit
AIESEC: Tidak mungkin
IO: Mungkin

Risiko masa studi
AIESEC: Dapat dilakukan di saat liburan semester
IO: Mahasiswa harus cuti selama 1 atau 2 semester, atau mangkir, atau mengatur kegiatan exchange dilaksanakan di akhir kuliah saat tidak ada kewajiban kelas

Waktu
AIESEC: Musim dingin atau musim panas
IO: Musim gugur (mulai dari akhir musim panas, musim gugur, hingga awal musim dingin) atau musim semi (mulai akhir musim dingin, musim semi, hingga awal musim panas)

Pengelola
AIESEC: Cabang organisasi pemuda internasional bernama AIESEC yang saat ini menginduk kepada UNDIP sebagai UKM yang dikelola oleh mahasiswa Undip, memiliki badan penasehat mantan dosen dan mantan pengurus harian AIESEC
IO: Unit kerja urusan hubungan internasional Universitas Diponegoro yang dikelola oleh dosen-dosen aktif, dibantu oleh pegawai muda dan pegawai magang mahasiswa Undip

Pandangan organisasi terhadap exchange
AIESEC: Melayani kesempatan exchange ("Kami menawarkan, mari beli, ayo berangkat!")
IO: Penyeleksi kesempatan exchange ("Kami menyeleksi, silakan berbaris, selamat berjuang!"

Nah, demikian review yang saya buat. Semoga cukup membuka wawasan, supaya bisa memilih kesempatan mana yang dirasa lebih diinginkan! Ayo! Kalau bukan sekarang, kapan lagi!?

***

Catatan
Sebenarnya di AIESEC ada dua program utama untuk exchange ke luar negeri: GYAP (Global Youth Ambassador Program) dan GIP (Global Internship Program). Nah, yang lebih banyak dipilih adalah GYAP. Untuk itu, program AIESEC dalam artikel ini akan mengacu pada GYAP saja.

Selasa, 10 Februari 2015

Bagaimana Cara Membuat Enrollment Letter?

Proof of enrollment atau enrollment letter dalam bahasa Indonesia adalah "surat keterangan  mahasiswa aktif". Contoh template/layoutnya dapat diunduh di sini. Terdapat beberapa alternatif yang bisa ditempuh untuk mendapatkan surat ini:


  1. Meminta langsung kepada  dekan/pembantu dekan untuk membuat "notes" ditujukan ke TU akademik untuk membuat surat keterangan tersebut dalam bahasa Inggris. Cara ini dapat ditempuh kalau kamu sedang dalam keadaan darurat. Melalui tanda tangan ajaib ini, enrollment letter bisa langsung jadi dalam hitungan jam! 
  2. Cara yang konvensional, membuat kita melewati jalur birokrasi yang lebih panjang. Dengan cara ini, kita wajib membuat surat permohonan terlebih dahulu (diajukan ke TU bagian akdemik). Layout  enrollment letter bisa dilihat di sini.


Jangan lupa lampirkan FC KTM, ya!

(Khusus FEB, jangan lupa lengkapi terlebih dahulu data diri di Simaweb FEB Undip!)

Nah, setelah ini, tinggal tunggu, deh, sekitar 3-4 hari. Langsung bisa follow up ke TU! 

Good luck!